Buntelan jorok dengan berbagai bungkus warna Sampah Liar menjadi momok bagi mata dan hidung pengguna jalan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar. Bagaikan gorengan beraneka jenis isi buntelan ini juga berisi aneka ragam. Buntelan tersebut mayoritas berisi sampah plastik dan bekas popok. Bayangkan betapa menjijikkan bau dan merusak panorama keindahan lingkungan.
Kasus pembuangan sampah liar ini terjadi di salah satu daerah ringroad selatan arah Banguntapan Bantul. Hal tersebut nampaknya terus menjadi pekerjaan pemerintah yang tidak pernah usai. Sebelumnya Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Bantul sudah melakukan berbagai kegiatan salah satunya pembersihan titik pembuangan sampah liar di sepanjang ring road selatan bersama Satpol PP Bantul. Tampaknya hal tersebut belum membuahkan hasil dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Bukti tersebut dengan masih ditemukan sampah berserakan di sepanjang pinggir jalan ring road selatan. Langkah selanjutnya belum lama ini Pemkab Bantul memasang mata elang atau CCTV di sejumlah titik strategis beberapa tempat pembuangan sampah liar. Titik lokasi pemasangan lokasi CCTV tidak dijelaskan dimana saja namun, salah satunya berada di Sokowaten Banguntapan tepat di titik pinggir jalur ringroad selatan. Kawasan tersebut sering kali jadi sorotan bukan hanya karena volume kendaraan, tapi juga karena pembuangan sampah liar yang terus- menerus. Alih-alih makin tertib, masih banyak tangan-tangan tak bertanggung jawab yang nekat membuang sampah sembarangan tepat di bawah sorotan kamera.
Pemasangan CCTV ini sebenarnya punya dua tujuan utama meningkatkan keamanan jalan raya, serta mendisiplinkan masyarakat agar lebih sadar hukum, khususnya dalam urusan kebersihan dan ketertiban umum. Namun ironisnya, mata kamera yang tak pernah tidur ini seolah tak punya kuasa menahan kebiasaan lama membuang sampah seenaknya.
Sudah jelas terpampang papan peringatan “Dilarang Buang Sampah di Area ini” tapi banner itu seakan tembus pandang. Warga tetap datang, berhenti sebentar, membuka bagasi motor, dan… ‘srek!’ satu kantong kresek melayang ke rerumputan. Mungkin kadang malam, kadang subuh, bahkan ada yang terang-terangan siang bolong. Apa mereka tak takut? Atau justru tak peduli?
Salah satu warga sekitar yang enggan disebut namanya berkata, “Sudah sering kami laporkan. Kadang memang dipantau, tapi ya pelakunya kadang nggak ketangkap juga.” Pernyataan ini membuka mata bahwa pengawasan teknologi tanpa langkah tegas lanjutan seperti penindakan atau denda, hanya akan jadi formalitas.
Mirisnya, kawasan yang sebenarnya sudah bersih pasca penataan kebersihan lingkungan, kembali kotor karena tumpukan sampah liar. Padahal seharusnya di berbagai desa harus sudah ada penanganan sampah limbah rumah tangga. Ini bukan semata masalah fasilitas, tapi lebih kepada soal mentalitas.
Apakah masyarakat benar-benar peduli dengan ruang publik? Ataukah CCTV dan papan larangan hanya jadi bagian dari peraturan kuno yang diabaikan? Di sinilah pentingnya peran edukasi dan penegakan hukum berjalan beriringan. Kamera bisa merekam, tapi tanpa tindakan nyata dari petugas dan partisipasi aktif warga, rekaman itu hanya akan jadi dokumentasi kebiasaan buruk.
Pemkab Bantul belum lama ini mengunggah video rekaman CCTV di akun instagram @pemkabbantul yang terpasang dengan adanya seseorang yang terpantau masih membuang sampah di area tersebut . Dalam video tersebut terlihat muka pelaku masih di blur dan upload tersebut dilakukan agar pelaku di kemudian hari jera dan tidak melakukannya lagi. Jika hal tersebut dilakukan kembali, maka pihak pemerintah akan menindak secara lebih tegas. Pemkab berencana mengintegrasikan sistem CCTV dengan sistem laporan cepat dan melakukan patroli rutin.
Pemasangan CCTV seharusnya menjadi simbol bahwa kita semua sedang diawasi bukan hanya oleh alat elektronik, tapi oleh nurani sendiri. Jalanan itu bukan milik pribadi. Apabila program pemerintah tidak didukung baik oleh masyarakat apakah akan berhasil?
Anggapan masyarakat seharusnya Kabupaten Bantul ini adalah rumah bersama, mengotori halaman depan berarti tidak menghargai sesama penghuni. Membuang sampah sembarangan di era digital seperti ini bukan cuma soal kotor, tapi juga soal citra kita sebagai warga yang katanya cerdas dan bermoral. Jadi, ketika mata elang mengintai, seharusnya kita yang mulai malu melakukan pembuangan sampah liar. Pada akhirnya masyarakat harus sadar bahwa kebersihan lingkungan sekitar adalah tanggung jawab bersama.
Dalam permainan ceri188 slot online Gacor resmi ceri188, tingkat kemenangan IDS388 yang berbeda-beda ceri188 dapat disesuaikan dengan gaya ceri188 login masing-masing individu. Tentu saja, selalu ada cara ceri188 untuk meningkatkan ceri188 dan meraih kemenangan yang layak ceri188 slot. Di penyedia Pragmatic CERI188, anda dapat menemukan berbagai jenis permainan ceri188 slot login dengan jumlah kemenangan ids388 yang berbeda-beda dan tingkat keseruan ceri188 alternatif yang berbeda-beda. Rasakan keseruan ceri188 permainan ini disini ceri188 link alternatif